Senin, 06 Mei 2013



Pembangunan di bidang pendidikan membutuhkan kebijakan yang tepat sasaran guna mencapai keberhasilan pembangunan sumber daya  manusia setiap daerah yang ada di Propinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan pendidikan di Propinsi Riau pada masa otonomi daerah Tahun 2004-2011 dan Menjelaskan dan memaparkan Kendala yang dihadapi di bidang pendidikan di Propinsi Riau pada masa otonomi daerah Tahun 2004-2011. Hasil penelitian menunjukan adanya kebijakan pendidikan di Propinsi Riau pada masa otonomi daerah, selama ini khususnya terhadap efektifitas kebijakan dalam pengalokasian anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Propinsi Riau belum menunjukan adanya kebijakan yang lebih efektif, dalam hal ini mengalokasiakan anggaran dalam APBD Propinsi Riau untuk pembangunan di bidang pendidikan. Kendala yang dihadapi adalah, belum tersedianya sumber daya manusia yang handal dalam penyelenggaraan pendidikan, adanya keterbatasan anggaran dalam pembiayaan pendidikan, fasilitas pendidikan yang belum memenuhi kebutuhan masyarakat terutama masyarakat di daerah pelosok atau desa terpencil, dan belum diterapkan sistem Manajemen Berbasis Sekolah disetiap pemerintah kabupaten/kota di Propinsi Riau.

Rabu, 09 Januari 2013

Salah satu tuntutan menjadi dosen yang profesional adalah melakukan penelitian dan pengembangan sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki. Masalah yang dihadapi dewasa ini adalah rendahnya minat dosen dalam melakukan penelitian. Dari laporan tahunan, pada tahun 2011 hanya 40 % dosen p. Sejarah fkip ur yang melakukan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat dosen dalam melakukan penelitian yaitu (1) Terbatasnya dana untuk kegiatan riset dan pengembangan. (2) Kurangnya minat untuk melakukan riset.  (3).   Rasa ingin tahu dan ditindaklanjuti dengan aksi pembuktian juga masih rendah. (4).             Kurangnya minat mahasiswa dan dosen untuk bekerja secara rutin di laboratorium atau di lapangan. (5).             Riset belum dijadikan ujung tombak dalam pengambilan keputusan/kebijakan. (6). Rendahnya networking dosen dan mahasiswa. (7). Terbatasnya kemampuan bahasa baik Bahasa Indonesia maupun Bahasa Internasional. (8). Kurangnya rasa percaya diri. (9). Hasil-hasil penelitian juga tidak dipublikasikan dalam melaksanakan program pembangunan, sehingga menimbulkan kemalasan bagi para dosen untuk meneliti,”